[Sally Diandra] Sinopsis Jodha Akbar episode 450 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 450 by Sally Diandra.Jiwa Jalal berbicara : “Dengan berlalunya waktu semuanya menjadi semakin memburuk, semua orang tak bahagia bersamaku dan dilain pihak orang orang yg setia padaku mulai menjauh dari aku, itu adlh hari hari yg sangat sulit dlm hidupku dan sampai pd hari dimana aku tak bisa melupakannya, aku telah melakukan kesalahan yg sangat besar pd hari itu”

Saat itu Jalal sedang menegur para menteri seniornya dihalaman istana “Aku tak bisa mengerti bagaimana kalian bisa melakukan kesalahan, kalian tak bisa menangkap Maan Sigh !” Jalal murka pd seluruh menteri seniornya “Birbal, kamu selalu mempunyai solusi pd tiap masalah akan tetapi kenapa saat ni kamu tak mengatakan bagaimana caranya menangkap Maan Sigh ? Kalian semua tak ingin dia tertangkap rupanya, biar aku perjelas pd kalian semua, dia itu bukan teman kalian lagi akan tetapi dia seorang pengkhianat kesultanan Mughal, jika kalian tak menangkapnya maka aku akan mengatasi masalah ni sendiri dan hasilnya akan tak baik !” ujar Jalal dgn suara lantang kemudian berlalu meninggalkan para menterinya. Jodha yg saat itu sedang melakukan ritual pemujaan di pohon tulsi mendengarkan semua perintah Jalal pd para menterinya, kemudian Jodha mencegat Birbal yg kebetulan melewatinya “Tuan Birbal, aku tahu kalau kamu terluka dgn perlakuan Yang Mulia akan tetapi saat ni Yang Mulia sedang pd jalan yg salah, aku tetap bersamanya dan kamu seharusnya jg begitu, jangan tinggalkan dia”, “Aku tak akan meninggalkan dia Yang Mulia Ratu ... akan tetapi dia tak menginginkan bantuanku lagi sekarang, aku takut hal ni akan terjadi seperti Maan Sigh, semua orang kepercayaan Yang Mulia Raja yg setia padanya akan pergi menjauh darinya” Birbal sangat sedih “Aku akan mencoba berbicara dengannya”

Jalal sedang bersama Shah Abdullah “Yang Mulia, saat ni benteng sedang dlm pembangunan”, “Aku akan melihat kesana” Jodha datang menemui Jalal dari atas balkon istana “Aku jg ingin melihat benteng itu, Yang Mulia ... Bolehkah aku ikut denganmu ?” Jodha sangat berharap “Aku akan sangat senang kalau kamu mau menemani aku, Ratu Jodha” ujar Jalal dan berlalu meninggalkannya.

Malam itu Jalal dan Jodha melihat pembangunan benteng “Benteng ni akan siap segera, Yang Mulia” ujar Shah Abdullah bangga, tiba tiba ada seorang laki laki yg berlari lari kearah mereka sambil berteriak “Benteng ni tak boleh dibuat ! Yang Mulia Raja kamu telah melakukan sebuah dosa besar ! Kamu telah melukai rakyatmu sendiri ! Kamu telah menghina Tuhan ! Benteng ni tak boleh dibuat ! Tanah ni akan menjadi sebuah pemakaman !” Jalal marah mendengar teriakan orang asing tersebut “Shah Abdullah beri dia koin emas yg ada nama Yang Mulia Raja dan nama Tuhan didalamnya ! Dan suruh orang itu pergi dari ni !” Shah Abdullah memberi orang asing itu koin emas seperti yg diperintahkan Jalal, tapi tiba tiba orang itu tertawa terbahak bahak “Inilah keadilan yg dibuat oleh Tuhan YME !” orang asing itu menunjukkan koin emas yg sisinya ada nama Allah SWT bersinar terang, tapi sisi yg lain yg ada nama Jalal berwarna hitam, Jalal menyuruh Shah Abdullah untk mengecek semua koin emas yg ada didalam kantong dan ternyata semua koin emas tersebut menghitam pd bagian nama Jalal “Semuanya akan berakhir, Yang Mulia ! Benteng ni tak akan pernah dibuat !” laki laki itu lalu melempar koin emas tersebut, tepat pd saat itu Jalal menemukan ada sebuah pemakaman dari seseorang pemimpin ulama yg agung “Shah Abdullah, pindahkan pemakaman itu ke tempat lain” Shah Abdullah setuju tapi tiba tiba dinding dinding benteng yg sudah dibangun tiba tiba roboh begitu saja dan menindih para pekerja yg sedang bekerja dibawahnya “Kami telah membuat dinding dinding ni dgn sangat kuat, Yang Mulia tapi aku tak tahu kenapa benteng ni bisa jatuh” ujar salah seorang pekerja sementara yg lain mulai membantu para korban yg terkena reruntuhan benteng “Buatlah benteng lagi dan buat yg lebih kuat !” tepat pd saat itu Jodha melihat banyak serangga berwarna hitam keluar dari benteng tersebut dan tak lama kemudian seluruh benteng dipenuhi oleh serangga serangga itu, Jodha sangat terkejut “Mereka itu adlh serangga yg sama yg aku lihat dlm mimpiku, Yang Mulia” Jalal terkejut dgn ucapan Jodha apalagi melihat ekspresi muka Jodha yg ketakutan, kemudian Jalal melihat ke arah benteng dan dilihatnya banyaknya serangga yg mulai menyelimuti benteng, para pekerja yg ada disana segera berlari menjauh karena serangga serangga tersebut mulai berterbangan dan menyerang mereka, Jalal jg diserang oleh serangga tersebut bahkan kakinya tersengat oleh salah satu serangga yg menempel, sementara itu orang asing tadi tertawa terbahak bahak melihat insiden ni “Benteng ni tak akan dibuat, Yang Mulia !” Jalalpun segera meninggalkan tempat tersebut.

Didalam istana, dikamar Jalal, tabib sedang mengecek kondisi kaki Jalal yg terkena sengatan serangga tadi “Aku baik baik saja, aku tak apa apa”, “Yang Mulia diamlah !” pinta Jodha tegas “Racun pd luka anda ni sangat kuat Yang Mulia, saya belum pernah melihat luka semacam ni sebelumnya” Jodha sangat terkejut mendengarnya “Jodha, jangan khawatir” Hamida berusaha menenangkan Jodha.

Salim saat itu sedang mengadakan pertemuan dgn saudara saudaranya “Kita membutuhkan banyak uang, kak ... Untuk melayani orang orang yg menderita karena badai” Murad menyampaikan keluhannya “Ambilah uang sebanyak mungkin yg kamu butuhkan untk membantu mereka, Murad buatlah daftar nama nama orang yg membutuhkan bantuan kita dan pastikan semuanya tertolong” ujar Salim.

Sementara itu para serangga tersebut telah berterbangan memasuki kota, semua orang menderita karenanya karena tersengat oleh racunnya.

Jalal sedang bersama dgn para menterinya “Musuh musuh kita telah menyerang kita akan tetapi kita tak bisa mengirim pasukan karena uang kita telah digunakan untk menolong rakyat, Yang Mulia” Jalal bingung “Aku tak tahu apapun, Shah Abdullah ... Gunakan koin emas yg baru, jual mereka dan pakailah !”, “Semua koin emas itu menghitam, Yang Mulia ... Mereka tak bisa digunakan lagi” kali ni Birbal ikut angkat bicara “Kalau begitu buatlah koin emas yg baru”, “Yang Mulia, tempat kami yg untk membuat koin emas ni telah hancur berantakan karena badai kemarin, kami tak bisa membuat koin emas baru lagi” ujar salah seorang pekerja “Kalau begitu perbaiki sisi koin emas yg menghitam dan buatlah lagi seperti sebelumnya satu sisi ada nama Alla SWT dan sisi satunya ada namaku Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar !”, “Ada satu masalah juga, Yang Mulia” Haidar jg ikut menyampaikan keluhannya “Ada apa lagi, Haidar ?”, “Kami mendapat kabar bahwa ada banyak serangga yg aneh mulai memasuki kota dan mereka telah menyerang rakyat kita” Jodha dan Jalal sangat terkejut mendengarnya.

Saat itu Jodha hendak menemui Jalal, Hamida mencegatnya “Jodha, Jalal saat ni sedang sangat khawatir, jangan temui dia dulu, biar dia memikirkan hal ni sementara waktu, beri dia waktu” pinta Hamida

Dikamar Haidar, Haidar memiliki tanggung jawab untk memanfaat sepeti koin emas sebagaimana Salim telah menyuruhnya untk menggunakan koin emas itu untk merenovasi tempat para penari, tapi pamannya malah memprovokasi Haidar untk tak menggunakan koin emas itu “Kamu tak usah merenovasi tempat para penari itu, Haidar ... Kita bisa menikmatinya untk kita sendiri”, “Aku tak akan mengkorupsi uang ini, paman ... Aku tak membutuhkannya, ayahku terbunuh karena uang ini, tujuan hidupku adlh untk membuat Jalal menderita bukan untk mengkorupsi uangnya”, “Aku bangga padamu, Haidar” pamannya memuji tindakan Haidar, kemudian Haidar memanggil para prajurit “Ambilah uang ni dan bagikan pd orang orangku saja dan ingat ! Jangan gunakan koin uang ni satu sen pun untk tempat para penari !” para prajurit mematuhi perintah Haidar.

Malam itu, Jalal sedang berjalan jalan diteras istana dgn langkahnya yg terpincang pincang, Jalal teringat semua masalah yg datang silih berganti didaerah kekuasaannya, Jalal mengernyit kesakitan pd kakinya sambil memegangi sebuah pilar, tak lama kemudian Jodha datang menghampirinya dari arah belakang sambil memegang bahunya, Jalal kaget. “Apa yg sedang kamu pikirkan, Yang Mulia ?” Jalal hanya diam saja tak menjawab pertanyaan Jodha “Aku tahu saat ni kamu sedang mengkhawatirkan sesuatu, banyak masalah diluar sana, aku tak dpt menyelesaikannya akan tetapi kamu bisa membicarakannya denganku agar kamu merasa lebih baik, aku merasa bahwa kita telah terpisah begitu jauh, dulu kamu sering membicarakannya denganku tentang semua masalah yg ada akan tetapi sekarang kamu tak mau bicara apapun denganku, aku ni istrimu, kamu bisa membagi apa saja yg menjadi ketakutkanmu selama ni ?”, “Siapa yg mengatakan padamu bahwa aku takut ? Aku menguasai seluruh negeri India, Ratu Jodha” Jalal sangat marah mendengar kata kata takut dari bibir Jodha “Akan tetapi kamu tak bisa merubah takdir, Yang Mulia”, “Cukup, Ratu Jodha ! Jangan lupa kamu sedang berbicara dgn seorang Raja India yg agung ! Aku bisa membeli semua yg aku inginkan ! Semua permasalahan ni akan segera berakhir ! Dan tentang serangga serangga ini, aku akan menghancurkan mereka ! Aku akan menyelesaikan tiap masalah yg ada sebagaimana aku adlh Tuhan untk rakyatku !” ujar Jalal dgn nada sombongnya kemudian berlalu meninggalkan Jodha, Jodha sedih menatap suaminya yg belum berubah jg meskipun telah diuji dgn banyak masalah yg ada, Jodha berdoa pd Dewa Kahnaa “Yaaa Khanaa, berikanlah Yang Mulia kesadaran sebelum semuanya terlambat” doanya. ... Sinopsis Jodha Akbar episode 430 by Sally Diandra.

Posted by Unknown