Moshi-moshi minasan, tak kalah keren jg dgn kuil-kuil di Jepang lainnya, kuil ni didirikan pd tahun 1490an memiliki berbagai peninggalan budaya seperti Ginkaku, TÅgudÅ, lukisan potret berwarna Shunno KumyÅha, taman tradisional Jepang.
Ginkaku-ji / Kuil Paviliun Perak adlh nama populer untk JishÅ-ji ( Kuil JishÅ), sebuah bangunan kuil Sekte Rinzai di distrik SakyÅ, Kyoto, Jepang. Kuil ni berupa sebuah tatchÅ« yg berada di luar kompleks kuil bernama ShÅkoku-ji. Nama resminya adlh TÅzan JishÅ-ji. Pembangunan kuil dimulai oleh shogun Muromachi ke-8, Ashikaga Yoshimasa, sedangkan perintis pendirian kuil menurut kabar adlh biksu bernama MusÅ Soseki. Tapi MusÅ Soseki hidup satu abad sebelum Yoshimasa menjadi shÅgun, sehingga kuil ni kemungkinan dibangun oleh murid MusÅ Soseki dgn meminjam nama sang guru.
Bangunan bertingkat yg disebut Aula Kannon (Kannon-den) populer dgn sebutan Ginkaku. Aula Kannon bersama bangunan kuil secara keseluruhan disebut Ginkaku-ji. Nama Ginkaku-ji sudah digunakan dlm peta petunjuk tempat penting di Kyoto sejak zaman Edo.
Tidak seperti aula penyimpan tulang Buddha (shari-den) di Kinkaku-ji (Kuil Paviliun Emas) yg dilapisi lembaran emas, aula Kannon di Ginkaku-ji (Kuil Paviliun Perak) tak dilapisi lembaran perak.
Sejarah
Ashikaga Yoshimasa mewariskan jabatan shogun kepada putra pewarisnya, Ashikaga Yoshihisa pd tahun 1473. Setelah itu, Yoshimasa mulai mendirikan istana di tempat bernama Higashiyama, Kyoto. Di tempat tersebut dulunya terdapat kuil sekte JÅdo (JÅdo-ji) yg habis terbakar dlm Perang Ånin. Sekarang, "JÅdo-ji" tersisa sebagai nama tempat di lokasi bekas kuil.
Setelah berakhirnya Perang Ånin, Kyoto berada dlm kondisi ekonomi yg sulit. Keshogunan jg sedang kesulitan uang. Akibatnya, Yoshimasa perlu menarik uang pajak sementara dari rakyat, dan mewajibkan rakyat bekerja untk keshogunan. Semuanya dilakukan Yoshimasa demi pembangunan Istana Higashiyama. Selama pembangunan berlangsung, Yoshimasa menikmati hidup dgn upacara minum teh dan apresiasi seni lukis. Pembangunan istana terus berlangsung selama 8 tahun sebelum Yoshimasa meninggal dunia. Sebelum bangunan seluruhnya selesai, Yoshimasa pindah ke Istana Higashiyama pd tahun 1483. Di dlm Istana Higashiyama yg luas di antaranya terdapat aula rapat dan rumah kediaman shogun. Dibandingkan dgn Kinkaku-ji, Istana Higashiyama tak begitu luas. Walaupun demikian, Istana Higashiyama memiliki arti penting di bidang politik karena digunakan sebagai gedung pemerintah Keshogunan Muromachi. Sekarang ini, Ginkaku-ji dan TÅgudÅ adlh dua bangunan yg tersisa dari sejumlah bangunan di dlm kompleks Istana Higashiyama.
Setelah Yoshimasa meninggal dunia pd tahun 1490, Istana Higashiyama dijadikan kuil peristirahatan untk arwah Yoshimasa. Kuil tersebut diberi nama JishÅ-ji, dan merupakan kuil cabang yg berada di luar kompleks ShÅkoku-ji.
Pada akhir zaman Sengoku, JishÅ-ji menjadi rumah peristirahatan seorang pejabat kampaku bernama Konoe Sakihisa. Sejak itu pula, biksu penjaga kuil JishÅ-ji sebagian besar berasal dari keluarga besar Konoe. Setelah Sakihisa meninggal dunia, JishÅ-ji menjadi kuil cabang dari ShÅkoku-ji.
Pada tanggal 29 Maret 1952, Kementerian Pendidikan Jepang menetapkan taman di dlm kuil JishÅ-ji sebagai situs bersejarah dan tempat berpemandangan indah. Pada 17 Desember 1994, Ginkaku-ji (JishÅ-ji) sebagai bagian dari bangunan bersejarah di kota lama Kyoto ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Bangunan dlm kompleks
Ginkaku-ji / Kuil Paviliun Perak adlh nama populer untk JishÅ-ji ( Kuil JishÅ), sebuah bangunan kuil Sekte Rinzai di distrik SakyÅ, Kyoto, Jepang. Kuil ni berupa sebuah tatchÅ« yg berada di luar kompleks kuil bernama ShÅkoku-ji. Nama resminya adlh TÅzan JishÅ-ji. Pembangunan kuil dimulai oleh shogun Muromachi ke-8, Ashikaga Yoshimasa, sedangkan perintis pendirian kuil menurut kabar adlh biksu bernama MusÅ Soseki. Tapi MusÅ Soseki hidup satu abad sebelum Yoshimasa menjadi shÅgun, sehingga kuil ni kemungkinan dibangun oleh murid MusÅ Soseki dgn meminjam nama sang guru.
Bangunan bertingkat yg disebut Aula Kannon (Kannon-den) populer dgn sebutan Ginkaku. Aula Kannon bersama bangunan kuil secara keseluruhan disebut Ginkaku-ji. Nama Ginkaku-ji sudah digunakan dlm peta petunjuk tempat penting di Kyoto sejak zaman Edo.
Tidak seperti aula penyimpan tulang Buddha (shari-den) di Kinkaku-ji (Kuil Paviliun Emas) yg dilapisi lembaran emas, aula Kannon di Ginkaku-ji (Kuil Paviliun Perak) tak dilapisi lembaran perak.
Sejarah
Ashikaga Yoshimasa mewariskan jabatan shogun kepada putra pewarisnya, Ashikaga Yoshihisa pd tahun 1473. Setelah itu, Yoshimasa mulai mendirikan istana di tempat bernama Higashiyama, Kyoto. Di tempat tersebut dulunya terdapat kuil sekte JÅdo (JÅdo-ji) yg habis terbakar dlm Perang Ånin. Sekarang, "JÅdo-ji" tersisa sebagai nama tempat di lokasi bekas kuil.
Setelah berakhirnya Perang Ånin, Kyoto berada dlm kondisi ekonomi yg sulit. Keshogunan jg sedang kesulitan uang. Akibatnya, Yoshimasa perlu menarik uang pajak sementara dari rakyat, dan mewajibkan rakyat bekerja untk keshogunan. Semuanya dilakukan Yoshimasa demi pembangunan Istana Higashiyama. Selama pembangunan berlangsung, Yoshimasa menikmati hidup dgn upacara minum teh dan apresiasi seni lukis. Pembangunan istana terus berlangsung selama 8 tahun sebelum Yoshimasa meninggal dunia. Sebelum bangunan seluruhnya selesai, Yoshimasa pindah ke Istana Higashiyama pd tahun 1483. Di dlm Istana Higashiyama yg luas di antaranya terdapat aula rapat dan rumah kediaman shogun. Dibandingkan dgn Kinkaku-ji, Istana Higashiyama tak begitu luas. Walaupun demikian, Istana Higashiyama memiliki arti penting di bidang politik karena digunakan sebagai gedung pemerintah Keshogunan Muromachi. Sekarang ini, Ginkaku-ji dan TÅgudÅ adlh dua bangunan yg tersisa dari sejumlah bangunan di dlm kompleks Istana Higashiyama.
Setelah Yoshimasa meninggal dunia pd tahun 1490, Istana Higashiyama dijadikan kuil peristirahatan untk arwah Yoshimasa. Kuil tersebut diberi nama JishÅ-ji, dan merupakan kuil cabang yg berada di luar kompleks ShÅkoku-ji.
Pada akhir zaman Sengoku, JishÅ-ji menjadi rumah peristirahatan seorang pejabat kampaku bernama Konoe Sakihisa. Sejak itu pula, biksu penjaga kuil JishÅ-ji sebagian besar berasal dari keluarga besar Konoe. Setelah Sakihisa meninggal dunia, JishÅ-ji menjadi kuil cabang dari ShÅkoku-ji.
Pada tanggal 29 Maret 1952, Kementerian Pendidikan Jepang menetapkan taman di dlm kuil JishÅ-ji sebagai situs bersejarah dan tempat berpemandangan indah. Pada 17 Desember 1994, Ginkaku-ji (JishÅ-ji) sebagai bagian dari bangunan bersejarah di kota lama Kyoto ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Bangunan dlm kompleks
- Tembok Ginkaku-ji
- Taman tradisional Jepang (situs bersejarah, tempat berpemandangan indah)
- TÅgudÅ (Aula TÅgu) (pusaka negara)
- Ginkaku (pusaka negara)
0 Response to "[Kireina] Kuil Ginkaku-ji "
Posting Komentar