tiagedhut.blogspot.com - Allah Subhanahu wa Ta’ala di awal surat Al-Baqarah menyebutkan sifat hamba-hamba-Nya yg bertakwa bahwa mereka beriman kepada yg ghaib serta memiliki amalan-amalan yg nampak maupun tak nampak. Karena kata takwa mencakup semua hal itu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ
(Yaitu) mereka yg beriman kepada yg ghaib. (Al-Baqarah: 3)
Karena, hakikat iman itu adlh pembenaran secara total terhadap segala yg diberitakan oleh para rasul (dalam perkara yg ghaib) yg mengandung konsekuensi ketaatan seluruh anggota tubuh. Sehingga bukanlah termasuk iman yg benar, keyakinan terhadap hal-hal yg hanya bisa disaksikan oleh panca indera saja. Karena tak akan terbedakan antara yg mukmin dan yg kafir dlm perkara tersebut. Hanya saja permasalahan iman itu ialah terhadap perkara ghaib, yg kita tak bisa melihat dan merasakannya dgn panca indera yg lainnya.
Kita beriman terhadap yg ghaib itu hanyalah karena adanya berita dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam semata. Inilah iman yg akan membedakan antara orang yg mukmin dgn orang kafir. Sehingga, seorang mukmin akan beriman kepada seluruh perkara yg diberitakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam dlm Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sama saja baginya, apakah dia mampu mengetahuinya dgn panca inderanya / tidak. Sama saja baginya, apakah akalnya mampu menjangkaunya / tidak. Sikap seorang mukmin yg demikian ni berbeda dgn sikap orang-orang zindiq (munafik) yg mendustakan perkara-perkara ghaib karena telah rusak akalnya. Mereka mendustakan perkara-perkara ghaib tersebut karena akalnya tak mampu menjangkaunya. Rusaklah akalnya dan kacaulah pemikirannya. Sedangkan akal seorang mukmin menjadi bersih dan suci dgn bimbingan wahyu ilahi.
Termasuk beriman dgn perkara ghaib adlh beriman dgn seluruh perkara yg Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam beritakan berupa berbagai peristiwa yg telah terjadi maupun yg akan terjadi. Demikian pula hal-hal yg akan terjadi di akhirat nanti. (Taisir Al-Karimirrahman, hal. 40)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu berkata: Termasuk beriman kepada hari akhir adlh beriman dgn seluruh perkara yg Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beritakan berupa hal-hal yg akan terjadi setelah kematian. Sehingga, Ahlus Sunnah beriman kepada adanya fitnah (ujian pertanyaan) di kubur dan azab kubur. Alam Barzakh adlh awal kehidupan hakiki dari seorang manusia. Mempelajari apa-apa yg terjadi di alam kubur banyak memberikan faedah.
Seseorang yg mengetahui bahwa di alam kubur ada nikmat kubur tentu akan berusaha sebisa mungkin selama ia masih hidup agar menjadi orang yg layak mendapatkan nikmat kubur kelak.
Seseorang yg mengetahui bahwa di alam kubur ada adzab kubur jg akan berusaha sebisa mungkin agar ia terhindar darinya kelak.
Nikmat dan adzab kubur adlh perkara gaib yg tak terindera oleh manusia. Manusia yg merasakannyapun tentu tak dpt mengabarkan kepada yg masih hidup akan kebenarannya.
Maka satu-satunya sumber keyakinan kita akan adanya adzab dan nikmat kubur adlh dalil Qur’an dan Sunnah. Dan banyak sekali dalil dari Qur’an dan As Sunnah serta ijma’ para sahabat dan tabi’in yg menetapkan adanya alam kubur. Tapi sebagian orang dari kalangan ahlul bid’ah mengingkarinya karena penyimpangan mereka dlm memahami dalil-dalil syar’i.
Dalil Al-Qur'an
فَوَقَاهُ اللهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوا وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُالْعَذَابِ. النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُالسَّاعَةُ أَدْخِلُوا ءَالَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yg amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pd pagi dan petang, dan pd hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): ‘Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dlm azab yg sangat keras’. (Ghafir: 45-46)
Al Hafidz Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini, Arwah Fir’aun dan pengikutnya dihadapkan ke neraka tiap pagi dan petang terus-menerus hingga datang hari kiamat. Ketika kiamat datang barulah arwah dan jasad mereka sama-sama merasakan api neraka.Beliau jg berkata, Ayat-ayat ni adlh landasan kuat bagi Ahlussunnah tentang adanya adzab kubur (Tafsir Al Qur’an Azhim, 7/146).
. وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آَيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yg zalim berada dlm tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dgn tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ni kamu dibalas dgn siksa yg sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yg tak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya (QS. Al An’am : 93)
Konteks ayat ni adlh peristiwa ketika proses meninggalnya seseorang. Sungguh malaikat telah mengabarkan-dan mereka adlh makhluk yg benar/jujur-bahwasanya orang-orang yg zhalim pd saat itu dibalas dgn siksa yg menghinakan. Dan jika siksa itu ditimpakan setelah mayit meninggal dan pergi dari dunia, sedangkan Allah berfirman الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ (Di hari ni kamu dibalas), maka ni menunjukkan bahwasanya siksa tersebut adlh siksa kubur. (Al Irsyad ila Shahihil I’tiqad, hal. 321)
َذَرْهُمْ حَتَّى يُلَاقُوا يَوْمَهُمُ الَّذِي فِيهِ يُصْعَقُونَ. يَوْمَ لَايُغْنِي عَنْهُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ. وَإِنَّلِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka yg pd hari itu mereka dibinasakan, (yaitu) hari ketika tak berguna bagi mereka sedikit pun tipu daya mereka dan mereka tak ditolong. Dan sesungguhnya untk orang-orang yg zalim ada azab selain itu. Tetapi kebanyakan mereka tak mengetahui. (Ath-Thur: 45-47)
سَنُعَذِّبُهُمْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَى عَذَابٍ عَظِيمٍ
Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yg besar. (At-Taubah: 101)
وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِلَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebagian azab yg dekat sebelum azab yg lebih besar (di akhirat). Mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yg benar). (As-Sajdah: 21)
Allah Subhanahu wa Ta’ala jg berfirman:
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوّاً وَعَشِيّاً وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
Kepada mereka ditampakkan neraka pd pagi dan petang, dan pd hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat:) Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dlm azab yg sangat keras. (QS Al-Mukmin [40]: 46)
Di dlm ayat ini, Allah memberikan adzab kepada Fir’aun dan kaumnya berupa ditampakkannya api neraka kepada mereka siang dan malam hingga hari kiamat datang. Dan ketika hari kiamat datang, dimasukkanlah mereka ke dlm neraka dgn adzab yg sangat pedih.
Allah Subhanahu wa Ta’ala jg berfirman:
يُثَبِّتُ اللهُ الَّذِينَ آمَنُواْ بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ ...
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yg beriman dgn ucapan yg teguh itu dlm kehidupan di dunia dan di akhirat. ... (QS Ibrahim [14]: 27)
Saat menjelang kematian, Allah meneguhkan iman orang-orang yg beriman agar teguh di atas agama Islam hingga akhirnya ia mengakhiri hidupnya dgn akhir yg baik. Dan ketika di dlm kuburnya mereka dimudahkan untk menjawab pertanyaan dua malaikat dgn jawaban yg benar. Yaitu saat ditanyakan kepada mereka, Siapa Rabbmu? Apa agamamu? Dan siapa nabimu? Saat itu Allah memberikan petunjuk kepada mereka untk bisa menjawab dgn benar pertanyaan tersebut, yaitu layaknya jawaban seorang mukmin: Rabbku adlh Allah, Islam adlh agamaku, dan Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam adlh Nabiku.
Dalil Hadits Tentang Adanya Adzab Kubur
Hadits sahih yg panjang riwayat Abu Daud dlm Sunan Abu Daud hlm 4/240 dari Barra bin Azib ia berkata:
عن البراء بن عازب قال : خرجنا مع النبي صلى الله عليه و سلم في جنازة رجل من الأنصار فانتهينا إلى القبر ولما يلحد فجلس رسول الله صلى الله عليه و سلم وجلسنا حوله وكأن على رءوسنا الطير وفي يده عود ينكت في الأرض فرفع رأسه فقال استعيذوا بالله من عذاب القبر مرتين أو ثلاثا
ثم قال ان العبد المؤمن إذا كان في انقطاع من الدنيا وإقبال من الآخرة نزل إليه ملائكة من السماء بيض الوجوه كأن وجوههم الشمس معهم كفن من أكفان الجنة وحنوط من حنوط الجنة حتى يجلسوا منه مد البصر ثم يجئ ملك الموت عليه السلام حتى يجلس عند رأسه فيقول أيتها النفس الطيبة أخرجي إلى مغفرة من الله ورضوان
قال فتخرج تسيل كما تسيل القطرة من في السقاء فيأخذها فإذا أخذها لم يدعوها في يده طرفة عين حتى يأخذوها فيجعلوها في ذلك الكفن وفي ذلك الحنوط ويخرج منها كأطيب نفحة مسك وجدت على وجه الأرض
قال فيصعدون بها فلا يمرون يعنى بها على ملأ من الملائكة الا قالوا ما هذا الروح الطيب فيقولون فلان بن فلان بأحسن أسمائه التي كانوا يسمونه بها في الدنيا حتى ينتهوا بها إلى السماء الدنيا فيستفتحون له فيفتح لهم فيشيعه من كل سماء مقربوها إلى السماء التي تليها حتى ينتهى به إلى السماء السابعة فيقول الله عز و جل اكتبوا كتاب عبدي في عليين وأعيدوه إلى الأرض فإني منها خلقتهم وفيها أعيدهم ومنها أخرجهم تارة أخرى قال فتعاد روحه في جسده فيأتيه ملكان فيجلسانه فيقولان له من ربك فيقول ربي الله فيقولان له ما دينك فيقول ديني الإسلام فيقولان له ما هذا الرجل الذي بعث فيكم فيقول هو رسول الله صلى الله عليه و سلم فيقولان له وما علمك فيقول قرأت كتاب الله فآمنت به وصدقت فينادى مناد في السماء ان صدق عبدي فافرشوه من الجنة وألبسوه من الجنة وافتحوا له بابا إلى الجنة
قال فيأتيه من روحها وطيبها ويفسح له في قبره مد بصره قال ويأتيه رجل حسن الوجه حسن الثياب طيب الريح فيقول أبشر بالذي يسرك هذا يومك الذي كنت توعد فيقول له من أنت فوجهك الوجه يجئ بالخير فيقول أنا عملك الصالح فيقول رب أقم الساعة حتى أرجع إلى أهلي وما لي قال وان العبد الكافر إذا كان في انقطاع من الدنيا وإقبال من الآخرة نزل إليه من السماء ملائكة سود الوجوه معهم المسوح فيجلسون منه مد البصر ثم يجئ ملك الموت حتى يجلس عند رأسه فيقول أيتها النفس الخبيثة أخرجي إلى سخط من الله وغضب
قال فتفرق في جسده فينتزعها كما ينتزع السفود من الصوف المبلول فيأخذها فإذا أخذها لم يدعوها في يده طرفة عين حتى يجعلوها في تلك المسوح ويخرج منها كأنتن ريح جيفة وجدت على وجه الأرض فيصعدون بها فلا يمرون بها على ملأ من الملائكة الا قالوا ما هذا الروح الخبيث فيقولون فلان بن فلان بأقبح أسمائه التي كان يسمى بها في الدنيا حتى ينتهى به إلى السماء الدنيا فيستفتح له فلا يفتح له ثم قرأ رسول الله صلى الله عليه و سلم { لا تفتح لهم أبواب السماء ولا يدخلون الجنة حتى يلج الجمل في سم الخياط } فيقول الله عز و جل اكتبوا كتابه في سجين في الأرض السفلى فتطرح روحه طرحا
ثم قرأ { ومن يشرك بالله فكأنما خر من السماء فتخطفه الطير أو تهوي به الريح في مكان سحيق } فتعاد روحه في جسده ويأتيه ملكان فيجلسانه فيقولان له من ربك فيقول هاه هاه لا أدري فيقولان له ما دينك فيقول هاه هاه لا أدري فيقولان له ما هذا الرجل الذي بعث فيكم فيقول هاه هاه لا أدري فينادى مناد من السماء ان كذب فافرشوا له من النار وافتحوا له بابا إلى النار فيأتيه من حرها وسمومها ويضيق عليه قبره حتى تختلف فيه أضلاعه ويأتيه رجل قبيح الوجه قبيح الثياب منتن الريح فيقول أبشر بالذي يسوءك هذا يومك الذي كنت توعد فيقول من أنت فوجهك الوجه يجئ بالشر فيقول أنا عملك الخبيث فيقول رب لا تقم الساعة تعليق شعيب الأرنؤوط : إسناده صحيح رجاله رجال الصحيح
Artinya : kami keluar bersama Nabi mengantar jenazah seorang dari anshor. Maka kami pun sampai di pekuburan.(dan waktu itu) sedang dibuatkan liang lahat. Lalu Rosulullah duduk, dan kami pun duduk di sekitarnya. (suasana tenang sekali) sehingga seakan-akan di atas kepala kami ada burung. Dan ditangan beliau ada kayu yg beliau pukul-pukulkan ke tanah. Lalu beliau mengangkat kepalanya seraya mengatakan : berlindunglah kalian kepada Allah dari adzab kubur (dua / tiga kali.)
Kemudian beliau bersabda : sesungguhnya seorang hamba yg beriman, apabila dia berada di akhir kehidupan dunianya, dan hendak menuju akhirat (yakni saat sakaratul maut), maka turunlah kepadanya malaikat dari langit. Yang mana wajah mereka putih seolah-olah wajah mereka adlh matahari. Dan mereka membawa kafan dari kafan-kafan surga dan kapur barus dari kapur barus surga. Dan mereka duduk sejauh mata memandang darinya.Kemudian datanglah malaikat maut kepadanya. Lalu dia duduk di sisi kepalanya. Maka dia pun mengatakan : wahai jiwa yg baik, keluarlah engkau menuju ampunan dari Allah dan jg keridhoan dariNya.
Beliau melanjutkan : maka mengalirlah (keluar) jiwanya seperti mengalirnya air dari tempat minum. Lalu malaikat maut pun mengambilnya. Tatkala dia mengambilnya, para malaikat yg sudah menantinya tak membiarkan ada di tangannya sekejap matapun, sehingga mereka pun mengambilnya dan meletakannya di kafan dan kapur barus yg telah mereka siapkan. Dan keluarlah darinya bau harum seperti harumnya misik yg paling bagus yg ada di muka bumi.
Lalu beliau teruskan : maka mereka pun membawanya naik (ke langit). Dan tidaklah mereka melewati sekumpulan malaikat, melainkan mereka (malaikat yg melihatnya) mengatakan: siapa ruh yg bagus ini? Mereka (yang membawanya) pun menjawab : fulan bin fulan yakni dgn namanya yg paling bagus yg dahulu dia dinamakan dengannya di dunia. Sehingga mereka pun sampai ke langit dunia. Lalu mereka pun minta agar dibukakan (pintu) untuknya. Maka dibukalah untk mereka. Maka mengikutinya pula dari tiap langit para malaikat yg dekat hingga sampai ke langit yg setelahnya. Hingga akhirnya sampai ke langit yg ke tujuh. Lalu Allah subhanahu wata'ala berfirman : tulislah kitab (catatan amalan) hambaKu di ‘illiyyin dan kembalikanlah dia ke bumi. Sesungguhnya darinyalah Aku menciptakan mereka, dan padanyalah Aku mengembalikan mereka, serta darinyalah Aku akan mengeluarkan mereka pd kali yg lain.
Beliau berkata : maka dikembalikanlah ruhnya pd jasadnya. Lalu datanglah kepadanya dua malaikat dan mendudukkannya. Mereka berdua pun mengatakan : siapa Robbmu? Dia menjawab : Robbku adlh Allah. Lalu mereka bertanya lagi : apa agamamu? Agamaku adlh islam, jawabnya. Mereka kembali bertanya : siapa orang ni yg diutus pd kalian? Dia mengatakan : dia adlh Rosulullah. Dari mana kamu tahu? Tanya mereka. Dia pun menjelaskan: aku membaca kitabullah (Al Quran), lalu aku beriman dengannya dan aku membenarkannya. Setelah itu, menyerulah sebuah seruan di langit bahwasanya telah benar hambaKu, maka bentangkanlah untuknya (bentangan) dari surga, dan pakaikanlah (pakaian) dari surga, serta bukakanlah untuknya pintu menuju surga.
Bersabda beliau: maka datanglah kepadanya baunya dan kebagusannya, dan diluaskan untuknya di kuburannya sejauh mata memandang. Lalu datanglah kepadanya seorang yg bagus wajahnya, bagus bajunya, serta wangi baunya. Lantas dia pun berkata: bergembiralah dgn hal yg akan menyenangkanmu, ni adlh hari yg kamu dijanjikan dengannya. Dia (ruh) bertanya: siapa kamu? Wajahmu adlh wajah yg datang dgn kebaikan. Dia (orang yg datang kepadanya) menjawab: saya adlh amalanmu yg sholih. Lalu dia (ruh) itu pun mengatakan: wahai Robbku tegakkanlah hari kiamat, hingga aku bisa kembali kepada keluargaku dan hartaku.
Lalu beliau lanjutkan: dan seorang hamba yg kafir, apabila dia akan meninggalkan dunia dan menuju akhirat (mendekati ajalnya), maka turun kepadanya malaikat yg hitam wajahnya dan bersama mereka kain yg kasar. Lalu mereka duduk darinya sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut, hingga dia duduk di sisi kepalanya. Dia pun berkata: wahai jiwa yg buruk, keluarlah menuju kemurkaan dari Allah dan kemarahanNya.
Beliau mengatakan: maka (ruhnya) tercerai berai di dlm jasadnya. Lalu dia (malaikat maut) menariknya dgn kuat sebagaimana ditariknya besi yg bercabang dari kain wol yg basah. Akhirnya dia pun mengambilnya. Dan tatkala dia (malaikat maut) telah mengambilnya, maka mereka (para malaikat yg hitam wajahnya) tak membiarkan ruh itu ada ditangannya sekejap mata pun, sehingga mereka menjadikannya di kain yg kasar itu. Dan keluarlah bau busuk seperti bau yg paling busuk yg ada di muka bumi. Lalu mereka pun membawanya naik ke langit. Dan tidaklah mereka melewati sekumpulan malaikat, melainkan mereka bertanya : siapa ruh yg busuk ini? Maka mereka (malaikat yg membawanya) menjawab: ruhnya fulan bin fulan yakni dgn menyebutkan namanya yg paling jelek yg dahulu dia dinamakan dengannya di dunia. Akhirnya mereka pun sampai di langit dunia. Lalu mereka meminta untk dibukakan baginya pintu, tapi tak dibukakan untuknya.
Kemudian Rosulullah membaca firman Allah subhanahu wata'ala (yang artinya) : Sesungguhnya orang-orang yg mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yg berbuat kejahatan. (Al A’rof : 40). Lalu Allah subhanahu wata'ala mengatakan: tulislah kitabnya (catatan amalannya) di sijjin di bumi yg paling bawah. Maka ruhnya pun dilempar dgn keras, kemudian beliau membaca ayat (yang artinya) : Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dgn Allah, maka dia seperti jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, / diterbangkan angin ke tempat yg jauh. (Al Hajj: 31).
Maka kembalilah ruhnya kedalam jasadnya. Dan datanglah dua malaikat, lalu mendudukannya. Mereka berdua mengatakan padanya: siapa Robbmu? Dia menjawab: hah hah, aku tak tahu. Mereka bertanya lagi : apa agamamu? Hah hah aku tak tahu, jawabnya. Mereka kembali bertanya padanya : siapa orang ni yg diutus kepada kalian? Maka dia pun mengatakan: hah hah, aku tak tahu. Lalu menyerulah sebuah seruan dari langit : telah dusta dia, maka bentangkanlah baginya hamparan dari neraka, dan bukakanlah baginya pintu menuju neraka. Sehingga datanglah kepadanya panas darinya, dan jg racunnya. Dan disempitkan baginya kuburannya sehingga saling berhimpitan tulang-tulangnya.
Lalu datang kepadanya seorang yg buruk wajahnya dan bajunya, serta busuk baunya. Dia mengatakan : bergembiralah dgn hal yg akan menyusahkanmu, ni adlh hari yg dulu engkau dijanjikan dengannya. Maka dia (ruh) bertanya: siapa kamu? Wajahmu seperti wajah orang yg datang dgn keburukan. Dia pun menjawab: aku adlh amalanmu yg buruk. Lalu dia (ruh) mengatakan : wahai Robbku, jangan engkau tegakkan hari kiamat. (HR. Ahmad no. 18557 dari Al Barro’ Bin ‘Azib)
Dari hadits yg panjang ni kita bisa mengambil faidah, diantaranya adlh bahwa di alam kubur ada adzab dan jg ada nikmat. Adapun adzab kubur, maka ni diperuntukan bagi orang-orang kafir / pun para pelaku maksiat dari kaum muslimin. Dan nikmat kubur, ni dirasakan bagi orang-orang yg beriman kepada Allah subhanahu wata'ala dan dia menjalankan konsekuensi dari keimanannya.
Hadits sahih riwayat Bukhari dari Abu Sa’id Al Khudri tentang perilaku mayit soleh dan pendosa di alam kubur
أَبَي سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : إِذَا وُضِعَتِ الْجِنَازَةُ وَاحْتَمَلَهَا الرِّجَالُ عَلَى أَعْنَاقِهِمْ فَإِنْ كَانَتْ صَالِحَةً قَالَتْ قَدِّمُونِي وَإِنْ كَانَتْ غَيْرَ صَالِحَةٍ قَالَتْ يَا وَيْلَهَا أَيْنَ يَذْهَبُونَ بِهَا يَسْمَعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيْءٍ إِلاَّ الإِنْسَانَ وَلَوْ سَمِعَهُ صَعِقَ.
Artinya: apabila jenazah telah diletakan, lalu dibawa oleh manusia diatas pundak-pundak mereka, maka apabila (jenazah itu) sholih dia berkata: bersegeralah kalian (mengantarkan aku), bersegeralah kalian (mengantarkan aku). Tapi apabila (jenazah itu) tak sholih, dia mengatakan: aduh celaka, kemana kalian akan pergi membawanya?. (hal ini) didengar oleh segala sesuatu kecuali manusia, kalau seandainya (manusia) mendengar, maka dia akan pingsan.
Hadits sahih riwayat Bukhori dari Ibnu Abbas tentang Azab Kubur
مَرَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَوْلِ ، وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً قَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ لَعَلَّهُ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا.
Artinya: Nabi pernah melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda: sesungguhnya keduanya benar-benar sedang diadzab. Dan keduanya tidaklah diadzab karena sesuatu yg besar (menurut mereka). Adapun salah satunya, (dia diadzab) karena dahulu dia tak menutup diri ketika buang air kecil. Dan yg satunya lagi, (dia diadzab) karena dia dahulu senang namimah (mengadu domba). Kemudian beliau mengambil pelepah kurma yg basah. Lalu beliau membelahnya menjadi dua bagian. Beliau pun menancapkannya pd masing-masing kuburan. Para shahabat bertanya: wahai Rosulullah, untk apa engkau melakukan hal ini? Beliau menjawab: mudah-mudahan (hal ini) bisa meringankan adzab keduanya selama (pelepah ini) belum kering.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا أُقْعِدَ الْمُؤْمِنُ فِى قَبْرِهِ أُتِىَ ، ثُمَّ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، فَذَلِكَ قَوْلُهُ ( يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ )
Jika seorang mu’min telah didudukkan di dlm kuburnya, ia kemudian didatangi (oleh dua malaikat lalu bertanya kepadanya), maka dia akan menjawab dgn mengucapkan:’Laa ilaaha illallah wa anna muhammadan rasuulullah’. Itulah yg dimaksud al qauluts tsabit dlm firman Allah Ta’ala (yang artinya): ‘Allah meneguhkan orang-orang yg beriman dgn al qauluts tsabit’ (QS. Ibrahim: 27) (HR. Bukhari 1369, Muslim 7398)
Ini adlh dalil Al Qur’an sekaligus As Sunnah. Karena merupakan bukti bahwa surat Ibrahim ayat 27 berbicara tentang adzab kubur dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri yg menafsirkan demikian.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ دَخَلَتْ عَلَىَّ عَجُوزَانِ مِنْ عُجُزِ يَهُودِ الْمَدِينَةِ فَقَالَتَا لِى إِنَّ أَهْلَ الْقُبُورِ يُعَذَّبُونَ فِى قُبُورِهِمْ ، فَكَذَّبْتُهُمَا ، وَلَمْ أُنْعِمْ أَنْ أُصَدِّقَهُمَا ، فَخَرَجَتَا وَدَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - فَقُلْتُ لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ عَجُوزَيْنِ وَذَكَرْتُ لَهُ ، فَقَالَ « صَدَقَتَا ، إِنَّهُمْ يُعَذَّبُونَ عَذَابًا تَسْمَعُهُ الْبَهَائِمُ كُلُّهَا » . فَمَا رَأَيْتُهُ بَعْدُ فِى صَلاَةٍ إِلاَّ تَعَوَّذَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
Dari Aisyah Radhiallahu ‘anha, ia berkata: Suatu ketika ada dua orang tua dari kalangan Yahudi di Madinah datang kepadaku. Mereka berdua berkata kepadaku bahwa orang yg sudah mati diadzab di dlm kubur mereka. Aku pun mengingkarinya dan tak mempercayainya. Kemudian mereka berdua keluar. Lalu Nabi shallallahu’alaihi wa sallam datang menemuiku. Maka aku pun menceritakan apa yg dikatakan dua orang Yahudi tadi kepada beliau. Beliau lalu bersabda: ‘Mereka berdua benar, orang yg sudah mati akan diadzab dan semua binatang ternak dpt mendengar suara adzab tersebut’. Dan aku pun melihat beliau senantiasa berlindung dari adzab kubur tiap selesai shalat (HR. Bukhari 6005)
Hadits ni jg menunjukkan bahwa ‘Aisyah Radhiallahu’anha meyakini adanya adzab kubur setelah diberitahu oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - بِحَائِطٍ مِنْ حِيطَانِ الْمَدِينَةِ أَوْ مَكَّةَ ، فَسَمِعَ صَوْتَ إِنْسَانَيْنِ يُعَذَّبَانِ فِى قُبُورِهِمَا ، فَقَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « يُعَذَّبَانِ ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِى كَبِيرٍ » ، ثُمَّ قَالَ « بَلَى ، كَانَ أَحَدُهُمَا لاَ يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ ، وَكَانَ الآخَرُ يَمْشِى بِالنَّمِيمَةِ
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar dari sebagian pekuburan di Madinah / Makkah. Lalu beliau mendengar suara dua orang manusia yg sedang diadzab di kuburnya. Beliau bersabda, ‘Keduanya sedang diadzab. Tidaklah keduanya diadzab karena dosa besar (menurut mereka bedua)’, lalu Nabi bersabda: ‘Padahal itu merupakan dosa besar. Salah satu di antara keduanya diadzab karena tak membersihkankan bekas kencingnya, dan yg lain karena selalu melakukan namiimah (adu domba) (HR. Bukhari 6055, Muslim 703)
Dalil Ijma' Shahabat
Utsman bin Affan Radhiallahu’anhu berkata:
سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : « إن القبر أول منازل الآخرة فمن نجا منه فما بعده أيسر منه ، ومن لم ينج منه فما بعده أشد منه » قال : فقال عثمان رضي الله عنه : ما رأيت منظرا قط إلا والقبر أفظع منه
Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Alam kubur adlh awal perjalanan akhirat, barang siapa yg berhasil di alam kubur, maka setelahnya lebih mudah. Barang siapa yg tak berhasil, maka setelahnya lebih berat’
Utsman Radhiallahu’anhu berkata, ‘Aku tak pernah memandang sesuatu yg lebih mengerikan dari kuburan’ (HR. Tirmidzi 2308, ia berkata: Hasan Gharib, dihasankan oleh Ibnu Hajar dlm Futuhat Rabbaniyyah, 4/192)
Juga sebagaimana telah lewat, ‘Aisyah, Ibnu Abbas, Zaid bin Tsabit, Sa’id Al Khudriy, Jabir bin Abdillah radhiallahum jamii’an, mereka semua mengimani adanya adzab kubur. Imam Abul Hasan Ali bin Isma’il Al Asy’ari -rahimahullah- berkata:
وأنكروا شفاعة رسول الله صلى الله عليه وسلم للمذنبين ودفعوا الروايات في ذلك عن السلف المتقدمين وجحدوا عذاب القبر وأن الكفار في قبورهم يعذبون وقد أجمع على ذلك الصحابة والتابعون رضي الله عنهم أجمعين
Para ahlul bid’ah (yaitu mu’tazilah dan qadariyah), mengingkari syafa’at Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap orang-orang yg memiliki dosa. Mereka menolak riwayat-riwayat dari generasi salaf terdahulu. Mereka jg menolak kebenaran akan adanya adzab kubur dan bahwa orang kafir diadzab di dlm kubur mereka. Padahal para sahabat dan tabi’in radhiallahu’anhum ajma’iin telah bersepakat tentang hal ini. (Al Ibanah, 4)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Berlindung Dari Azab Kubur
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung dari azab kubur dan memerintahkan umatnya untk berlindung darinya. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang azab kubur, maka beliau menjawab:
نَعَمْ، عَذَابُ الْقَبْرِ حَقٌّ. فَقَالَتْ عَائِشَةُ x: فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ n بَعْدُ صَلَّى صَلَاةً إِلاَّ تَعَوَّذَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
Ya. Azab kubur itu benar adanya. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: Setelah kejadian tersebut, aku tak pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat kecuali berlindung dari azab kubur. (HR. Al-Bukhari no. 1049)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّال
Apabila salah seorang kalian bertasyahud, hendaklah dia meminta perlindungan dari empat perkara, hendaknya dia berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab neraka jahannam, azab kubur, fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejelekan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal. (Muttafaqun ‘alaih)
Dalam riwayat lain di Shahih Muslim:
إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ الْأَخِيرِ ...
Apabila dia selesai dari tasyahud akhir....
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma:
أَنَّ رَسُولَ اللهِ n كَانَ يُعَلِّمُهُمْ هَذَا الدُّعَاءَ كَمَا يُعَلِّمُ السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ
Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa ni kepada mereka (para sahabat) sebagaimana beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan sebuah surat dari Al-Qur’an. (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i) MACAM-MACAM AZAB KUBUR dan Sebab-sebabnya 1. Diperlihatkan neraka jahannam
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا
Kepada mereka dinampakkan neraka pd pagi dan petang. (Ghafir: 46)
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدَهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ، إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ فَيُقَالُ: هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَث&
other source : http://fb.com, http://dailymotion.com, http://wiyonggoputih.blogspot.com
0 Response to "Penjelasan Tentang Adanya Siksa Kubur"
Posting Komentar