Apalagi kini mereka menyajikan rancangannya dlm kemasan yg lebih simpel, praktis, dan tentu saja bergaya kontemporer. Sebut saja Iva Lativah yg menampilkan koleksi penuh warna dgn lukisan bunga sebagai detail utama.
Garis rancangan bervolume yg tampak mengikuti busana adat Korea, hanbok, menjadikan koleksinya semakin sedap dipandang. Sementara, Hennie Noer menciptakan pelangi di atas catwalk dlm kemasan evening moslem wear. Muslimah saat ni memiliki gaya berbusana yg berbeda. Mereka memiliki banyak kegiatan yg menuntut untk tampil praktis, dinamis, tapi tetap chic, sebut Iva, yg mengatakan warna adlh salah satu unsur pendukung tampilan busana yg lebih chic.
Warna menjadi kekuatan rancangan Hannie Hananto yg dikombinasikan bersama napas art deco. Warna-warni ala Hannie ni tampil dlm desain futuristik yg kental dgn garis geometris sebagai aksen.
Dia pun tanpa ragu menempatkan ornamen unik, seperti halnya skenti pd tunik panjang maupun bentuk bahu yg tegas. Semua itu menciptakan pemandangan unik, harmonisasi warna-warna solid, jg padu padan aksesori berukuran jumbo yg menarik.
Hannie jg mengeksplorasi batik kuno benji yg memiliki motif geometris yg kemudian dikemas dlm nuansa warna permen nan ceria. Monika Jufry menyajikan koleksi penuh warna solid dgn tema yg cukup unik Eklektika Batavia yg merupakan kombinasi unsur Melayu, Arab, dan China.
Tapi sayang, koleksi Monika tak memperlihatkan kombinasi tersebut secara kental, hanya gaya Oriental yg terlihat kuat di beberapa koleksi terakhir, dgn paduan warna merah menyala.
Rumah Mode Muslim Shafira pun tak ketinggalan memberikan pilihan warna bagi para konsumennya. Fenny Musafa, sang desainer, rupanya memahami bahwa warna terang memiliki kekuatan untk menonjolkan bentuk busana.
Menjadikan koleksi Shafira memiliki semburat warna-warna tropis yg kuat, menjadikan koleksi Fenny terlihat atraktif. Untuk pilihan warna, Fenny menyuguhkan tak hanya warna-warna terang yg mendominasi, jg warna lembut dan elegan, layaknya cokelat, krem, dan hijau toska.
Hal ni tentu merupakan perubahan yg cukup jauh, mengingat koleksi Shafira yg banyak menggunakan one tone color. Lebih lanjut, Fenny menjelaskan hal itu dilakukannya agar busana muslim semakin banyak digunakan sebagai busana sehari-hari. Salah satu caranya adlh berpatokan pd arah tren mode dunia.
Lain lagi dgn brand busana muslim kaum muda, yg mengambil inspirasi dari interaksi yg terjadi dlm berbagai sendi kehidupan manusia masa kini akibat pengaruh pandangan globalisasi. Interaksi itu pun hadir dlm kombinasi warna ceria.
Warna dan bentuk dari berbagai kebudayaan berbaur menjadi sebuah rangkaian koleksi busana muslim bergaya modern, ringan, praktis, dan dinamis. Warna abu-abu yg lekat dgn citra perkotaan masa depan diperlembut palet kuning ceria yg mengingatkan akan sensasi alam tropis.
Selanjutnya, seni virtual yg sudah menjadi keseharian masyarakat urban diperlihatkan melalui cutting geometris serta motif serbakotak yg mengingatkan akan citra arsitektur modern.
Tapi lagi-lagi, kesan dingin itu pun diperlembut dgn sentuhan etnik dari permainan ornamen maupun aksesori yg menjadi pelengkap busana.
Kemewahan dan glamorama busana muslim tak lagi diperlihatkan dgn untaian payet ataupun manik-manik mewah, melainkan melalui cutting, warna, serta citra dramatis melalui teknik draperi.
Mengenai warna, sebagian desainer mengakui kalau palet yg dihadirkan dlm busana, selain mengikuti tren mode global, jg guna memenuhi permintaan konsumen. Menurut mereka, konsumen di Indonesia lebih menyukai koleksi yg penuh warna dgn bentukan-bentukan progresif.
Tag Technorati: tips memadukan warna, tips memilih warna, filosofi warna pakaianother source : http://fb.com, http://flickr.com, http://muslimah-cantik.com
Thank infonya sangat Bermanfaat
BalasHapus