This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Ciri Kanker Payudara Stadium 4

tiagedhut.blogspot.com - Kanker Payudara Stadium 4. Berikut Kisah Seorang Ibu yg mempunyai penyakit kanker Payudara Stadium 4. tapi tetab tabah. anda bisa belajar kesabaran dari beliau, dan di harapkan kisah ni menginspirasi kalian, bagaimana kisah awal beliau terkena penyakin ini.

Ciri Kanker Payudara Stadium 4
Bagi Rosmaya, ibu rumah tangga berusia 44, ni adlh perjuangan untk sembuh yg masih dilakoninya hingga saat ini. Sejak diagnosa kanker payudara stadium 4 pd 2007 dan baru menjalani pengobatan medis pd sisa 2009, ia telah 41 kali menjalani kemoterapi dan satu kali pengangkatan payudaranya.

Ibu dua putra, Tito (20) dan Nadi (17) ni adlh surviver kanker payudara, kanker yg masih banyak ditemukan pd perempuan. Penderita kanker payudara stadium 4 memiliki hanya 22% kemungkinan bertahan hidup. Sementara rata-rata penderita kanker payudara memiliki lima tahun untk bertahan hidup.

Rosmaya yg hadir dlm acara pentingnya deteksi dini kanker payudara yg diselenggarakan Philips menceritakan, bahwa ia didiagnosa menderita kanker payudara stadium 4. Sebelumnya Rosmaya tak pernah menghiraukan rasa sakit pd kedua payudaranya hingga akhirnya tak kuat lagi.

Tak hanya itu, dokter menemukan bahwa sel kankernya saat itu sudah menyebar ke organ tubuh lainnya seperti hati. Operasi adlh opsi yg diberikan jika Rosmaya tak ingin kanker lebih cepat merenggut hidupnya.

Tapi kabar itu rupanya tak membuat Rosmaya langsung mengiyakan tindakan medis. Ia justru memilih melakukan pengobatan alternatif karena perasaan takut akan tindakan operasi.

"Saya takut sekali, saya tak mau dioperasi, maka saya memutuskan untk menjalani pengobatan alternatif. Dari tahun 2007 sampai 2009 saya berpetualang, dari alternatif satu ke alternatif lainnya, " katanya di Jakarta beberapa waktu lalu seperti ditulis Kamis (24/10/2014).

Bukannya membuahkan hasil, pengobatan alternatif yg dilakukan Maya, begitu namanya akrab dipanggil, tak memberikan kemajuan apa-apa hingga akhirnya Maya tak bisa bangun dan berjalan

"Saya kembali lagi ke dokter onkologi dan ditemukan bahwa sel-sel kanker saya sudah menyebar sampai ke tulang. Akhirnya sejak tahun 2009 itu saya memutuskan untk terapi, mulai dari kemoterapi, terapi hormonal, radiasi selama satu tahun, " ujarnya.

Lalu pd tahun 2010 Rosmaya akhirnya harus ikhlas melepaskan salah satu payudaranya dan tetap menjalani tindakan medis lainnya. Sejak saat itu ia mulai merasakan kondisi yg lebih baik. Tubuhnya mulai sehat.

Tapi seperti ingin balas dendam, begitu badannya merasa lebih baik, Rosmaya lantas tak rajin kembali ke dokter untk kontrol. Gaya makannya pun kembali ke masa lalu. Makan apapun yg menurutnya enak. Hingga pd tahun 2012 tepatnya bulan Juli ia kerap merasakan perutnya yg mual-mual.

"Saya datang lagi ke dokter onkologi dan ditemukan ternyata sel kanker saya ada yg aktif kembali. Kembali saya melakukan kemoterapi dari bulan Juli sampai November. Sampai sekarang saya jg masih kemo, jadi total saya sudah melakukan 41 kemoterapi, " ujar Maya yg waktu itu mengenakan kerudung warna putih untk menutupi kepalanya yg masih plontos akibat tindakan medis yg dijalaninya.

Mengabaikan gejala

Rosmaya, istri dari Aryu Nadi itu mengaku, sebenarnya sudah lama yaitu sejak beberapa bulan setelah melahirkan putra pertamanya Tito merasakan ada yg aneh pd payudaranya. Tapi ia terus mengabaikan untk melakukan pemeriksaan.

"Jadi saat itu saya merasakan ada benjolan pd payudara sebelah kanan, saya pikir itu hanya kelenjar susu karena waktu itu saya masih menyusui Tito. Hanya empat bulan Tito merasakan ASI, ASI saya mengering dgn sendirinya, " kenangnya.

Masih diabaikannya, hingga beberapa tahun kemudian ketika ia melahirkan putra kedua, Nadi, ia menemukan benjolan yg sama kali ni pd payudaranya sebelah kiri.

"Makin lama kok makin besar, mengeras dan menempel di kulit. Sudah tak bisa dgoyang, lama lama terasa sakit, " ujarnya.

Tapi jika dihitung teryata baru saat anak keduanya, Nadi berumur 11 tahun yaitu tahun 2007 ia memeriksaan dirinya ke dokter dan akhirnya didiagnosa menderita kanker payudara stadium 4 / stadium lanjut.

Gaya hidup tak sehat

Rosmaya tak merokok, ia pun sempat menyusui anaknya. Lalu apa penyebab ia terkena kanker payudara?

Gaya hidup tak sehat, adlh kata yg meluncur dari bibir perempuan berwajah ayu itu.

"Dulu apa aja dimakan, pokoknya semua makanan yg menurut saya enak, saya makan. Saya tak merokok tapi sekeliling saya waktu itu adlh perokok jadilah saya perokok pasif dan kurang berolahraga, " ungkapnya kepada INILAH.COM usai acara.

Maya pun mengaku ia orang yg mudah menimbun stres. Anak-anak nakal sedikit saja, Maya mengaku ia bisa berhari-hari memikirkannya.

Kini tak hanya melakukan pengobatan medis, Maya mengaku lebih serius menjalani hidup sehat. Lebih pilih-pilih makanan dan mengolahnya dgn dikukus / direbus.

"Bisa dibilang sekarang saya lebih bijak, lebih menerima hidup apa adanya, tak mau terlalu stres, istirahat yg cukup, cukup istirahat dan tidur lebih awal, " tandasnya.

Semoga kisah di atas bermanfaat buat anda. dan menjadikan anda peduli terhadap Kanker Payudara stadium 4

other source : http://wikipedia.org, http://twitter.com, http://allaboutkankerpayudara.blogspot.com

0 Response to "Ciri Kanker Payudara Stadium 4"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *