This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Fiksi (dear ) - Makalah_ku

tiagedhut.blogspot.com - Dear...

Fiksi (dear ) Jum’at, 04 Januari 2013

Dear diary...
Ry...Aku merasa bersalah. Sangat merasa bersalah. Aku belum bisa menghilangkan rasa itu. Aku tau, rasa itu tak salah, yg salah adlh bagaimana caraku mengelolanya. Entah, di satu sisi aku tak begitu yakin bisa bersamanya. Tapi di sisi lain, aku sangat berharap bisa terus bersanmanya. Sungguh, aku masih mengharapkannya..yang aku takut, rasanya untukku hilang. Tapi kalau memang kita tak jodoh, maka itu lebih baik.
Dan lagi, aku berharap dia benar benar jodohku. Aku takut dia tak suka dgn tingkahku yg sudah sudah. Aku takut dia mengacuhkanku setelah dia berhasil membuatku mencintainya. Tolong jangan seperti itu.. tapi sekali lagi, jika dia memang bukan jodohku, aku ingin rasa ni cepat pergi. Agar bayangnya tak terus menerus menghantuiku. Dan seandainya pun dia benar-benar untukku, maka aku ingin rasa ni hilang hingga dia benar benar datang padaku. Supaya noktah noktah di hati ni lekas hilang. Dan semoga aku mampu ikhlas, disaat kutau dirinya bukan untukku.
Dia tak terlalu setuju denganku, tentang salah satu dogma cinta. Witing tresno lantaran soko kulino, begitu kata orang Jawa. Rasa akan tumbuh dgn seringnya komunikasi, dan akan terkikis dgn jarangnya komunikasi.Apa semudah itu?katanya waktu itu. Entah, tapi ni realita, ry..
Tahukah, jikalau wanita itu sulit jatuh cinta dan sulit jg melupakan orang yg dicintanya? Apalagi, saat kita berpisah, aku dlm keadaan ridho kepadanya. Dia memang menyebalkan, tapi dia jg ku rindukan. Hanya sekali, dia mengecewakanku. Tapi, mungkin aku yg terlalu bersikap berlebihan.
Ry.. semoga dia tahu, aku merindukannya. Seandainya ada kesempatan, aku ingin meminta maaf atas tingkahku. Disaat dia teguh memegang prinsipnya, aku pun harus menghormatinya. Dan semoga aku bisa tegar menghadapi keadaan ini.
Sayla menghela napas, ia tutup diary_nya sembari berdoa, semoga dia memaafkannya.


0 Response to "Fiksi (dear ) - Makalah_ku"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *