tiagedhut.blogspot.com - Curhat Pada Suami Orang
Iya bener loh saya sudah pisah ranjang sama suami saya begitu terdengar suara Ibu lin berkomentar, lalu Ibu-ibu yg lain menanggapinya dgn serius, Ah....masa sih...
Bener...sudah dua minggu loh Astagfirllah tiba-tiba saya langsung beristigfar dan menghampiri kumpulan para Ibu-ibu itu serta menawarkan untk memulai acara. Saya jadi gak percaya, hampir saja semua ribut gara-gara bu lin yg bercerita tentang masalah rumah tangga nya itu.
Memang sempat beberapa hari lalu, bu lin itu menelpon saya, dgn suara bergetar dia bilang bu tolong saya dong bu, suami saya selingkuh saya yg mendengarkan pembicaraannya dari saluran telefun langsung seperti tersambar guntur di siang bolong, bagaimana tidak... orang yg selama ni saya kagumi dan saya sayangi dan bahkan sudah saya anggap sebagai kakak saya sendiri, berselingkuh.
Yah....suaminya bu lin ni sudah saya anggap kakak saya, karena saya jg sering berkonsultasi dengannya. Dan kini dia yg saya kagumi dan sebagai figur suami sholeh, eh...malah selingkuh. Dengan rasa tak percaya saya bertanya pd bu lin, jangan-jangan bu lin cuma lagi emosi kali / cemburu saja. Eh...rupanya benar, sebenarnya kejadiannya itu begini :
Wanita yg ingin di nikahi oleh suaminya bu lin itu adlh mantan pacarnya, dulu waktu masih sama-sama kuliah mereka pernah menjadi pasangan yg serasi. Tapi ketika berganti tahun tiba-tiba tanpa kabar dan berita si wanita itu hilang begitu saja meninggalkan suaminya bu lin dan akhirnya suaminya bu lin melanjutkan kuliah di luar negeri. Entah itu karena frustasi / apa, dia mendengar pacarnya yg memang saat berpisah belum ada kata putus itu sudah menikah, dan bahkan sudah mempunyai anak 2. Sedih jg saya mengetahui cerita awalnya, lalu masuk lah bu lin sebagai pengganti, itupun di jodohkan oleh orang tuanya.
Dan kini setelah mereka sudah sama-sama berumah tangga, tiba-tiba datang musibah menimpa keluarga si wanita, dari cerita bu lin. Suaminya si wanita itu kasar dan tak menyayanginya, bahkan sempat beselingkuh, yg di akhiri dgn perceraian. Tapi selama proses perceraian berlangsung, entah dari mana mulainya tiba-tiba si wanita itu teringat akan mantan kekasihnya itu, dan secara tak sengaja wanita itu curhat pd suaminya bu lin alias mantan pacarnya itu.
Begitu tersentuhnya suaminya bu lin ketika mendengar cerita-cerita dari wanita itu. Dan dari cerita yg saya dengar, bu lin bilang kalau mantan pacar suaminya itu sempat minta di nikahi oleh suaminya bu lin. Karena terhanyut dan terbawa perasaan, suaminya bu lin pun lupa akan apa yg pernah di lakukan si wanita itu terhadapnya. Yang dia tahu hanya kasihan dan perasaan cinta yg sudah lama hilang kini bersemi lagi. Maka akhirnya terjadilah peperangan di rumah bu lin, ketika suaminya meminta izin untk menikahi wanita itu.
Bu lin yg geram bertanya... apa motifasi dari keinginan suaminya itu untk menikahi wanita itu . Jawaban yg di berikan oleh suaminya sangat menyakitkan hati bu lin. Seperti tak sadar suaminya bu lin berkata pd siapa saat itu : yg pertama karena syariat islam tak melarang para lelaki mempunyai istri lebih dari satu, asal adil. Dan yg ke dua adlh karena kasihan melihat penderitaannya selama ni yg selama menikah tak pernah merasakan kabahagiaan
Bu lin yg mendengarkan jawaban suaminya merasa terpukul sekali, bu lin merasa tak di hargai sama sekali, lantas dia bertanya lagi pd suaminya lalu bagaimanakah dgn saya, karena selama inipun saya merasa belum bahagia spontan suaminya menjawab bila posisi kamu jadi dia bagaimana ?
Wah...ceritanya memang seru, tapi memang dunia sudah terbalik, karena sekarang perempuan-perempuan sudah semakin berani, bahkan gak tanggung-tanggung yg di cari bukan perjaka lagi, melainkan suami orang.
Apa yg bisa dia dpt sebenarnya dari curhat pd suami orang. Apakah dia tak berfikir, ketika rumah tangganya saja berantakan dia sedih sekali dan kini rumah tangga orang pun dia berantakin. Walaupun mungkin tak ada maksud di hatinya untk menghancurkan rumah tangga orang, tapi sejak awal sebelum curhat maka haruslah di fikirkan matang-matang.
Pada siapa kita curhat, pantaskah kita curhat pd orang itu, dan nanti jadinya bagaimana ? Pertanyaan itu harus di simpan dulu di kepala, agar ketika hendak curhat tak dgn sembarang orang. Yang hasilnya nanti merugikan orang lain dan bisa jadi merugikan dirinya sendiri. Coba saja bayangkan, kalau benar rumah tangga bu lin berantakan dan akhirnya bu lin berpisah dari suaminya. Lantas suaminya bu lin itu jadi manikahinya, bukankah dia akan di cap penghancur rumah tangga orang dan merebut suami orang. Ih....mengerikan bukan. Naudzubillahiminzalik.
Bukankah termasuk zina hati ketika seorang wanita dan laki-laki yg bukan muhrim saling bertelefunan, tanpa adanya keperluan yg sesuai dlm syariat islam, apa lagi untk saling curhat. Entah itu lewat email / telfun yg akhirnya akan mengakibatkan saling tertarik dan jatuh cinta. Karena di antara curhatan mereka pasti ada sesuatu yg terselip dlm hatinya, apa lagi ni dgn mantan pacar.
Cinta adlh mawaddah wa rahmah, sedang nafsu seks sebagai naluri adlh nafsu syahwat. Keduanya hanya bisa bersatu dlm pernikahan, karena berseminya cinta yg terjadi sesudah pernikahan adlh cinta yg dijamin oleh Allah Ta’ala, sebagaimana tercantum dlm surat Ar-Rum ayat 21, artinya : Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikannya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pd yg demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yg berfikir.
Bila satu rumah tangga di landasi dgn cinta pd Allah Ta´ala, maka rumah tangga itu akan barokah dan penuh dgn keridhoan Allah SWT. Tapi rumah tangga yg di bina karena nafsu dan ambisi, lantaran melihat orang yg pernah bersamanya dulu menderita, maka akan mendatangkan suatu kemudhorotan. Karena orang itu akan rela mengorbankan rumah tangganya yg sudah di bina selama belasan tahun, hanya untk membahagiakan orang lain yg jelas-jelas bukan lagi miliknya.
Memang yg saya dengar dari ceritanya bu lin, ketika bu lin menyempatkan diri untk menelfun wanita itu, ketika wanita itu curhat dgn suaminya bu lin, wanita itu memang tak sengaja curhat pd suaminya bu lin, karena saat itu dia sedang depresi berat dan dia memang mengakui pd bu lin, bahwa dia meminta suaminya bu lin untk menikahinya, setelah dia bercerai dari suaminya, karena dia ingin sekali menjadi wanita sholehah dan perlu orang yg dpt melindunginya serta membimbingnya.
Tapi dari penilaian saya, apa benar dgn meminta suami orang untk menikahinya, dia akan jadi wanita sholehah, padahal dgn melakukan hal itu berarti dia sudah menghancurkan rumah tangga orang dan menjadi wanita yg tak akan di hargai nanti. Jadi siapakah yg salah di antara keduanya. Yah...nasi sudah menjadi bubur, suami bu lin sudah di butakan oleh nafsu dan ambisinya untk menikahi wanita itu, alasannya hanya kasihan, itu saja.
Tapi apakah tiap orang yg mempunyai masalah dlm rumah tangganya lantas curhat pd suaminya bu lin, lalu harus di nikahi ketika si pecurhat itu akhirnya bercerai dgn suaminya, tak bukan ?!!, Lantas bagaimana dong dgn para ustadz dan ustadzah yg membuka rubrik tanya jawab tentang permasalahan dlm rumah tangga. Ini mungkin karena yg curhat adlh wanita yg pernah jadi pujaan hatinya dulu dan cinta yg terputus di tengah jalan, hendak dia rajut kembali dlm satu pernikahan, Maaf saya bukan berprasangka buruk, karena saya melihat dari ke gigihan suaminya bu lin untk tetap menikahi wanita itu, sampai-sampai suaminya bu lin itu berani mengorbankan rumah tangganya.
Dan yg paling menyedihkan hati saya, ketika mendengar bu lin curhat pd saya, di hari berikutnya yaitu ketika suaminya ingin berkata jujur padanya, suaminya bu lin bilang Sampai kapan pun saya akan tetap menikahi wanita itu, tanpa sepengetahuan kamu . Antara percaya dan tidak, saya benar-benar terperanjat mendengar cerita itu, dan kata-kata yg di lontarkan oleh suaminya bu lin, tanpa memikirkan perasaan dan hati bu lin yg sudah mendampinginya selama belasan tahun.
Dan tak kah suaminya bu lin itu berfikir bagaimana dgn anak-anaknya nanti, apakah dgn begini dia akan mendapatkan kabaikan dunia akhirat, menolong orang yg belum tentu bisa membawanya ke syurga dan meninggalkan keluarganya yg sebenarnya di sanalah ladang syurga terbentang luas, dgn anak-anak yg sholeh dan sholehah serta istri yg menemani saat duka melanda bersamanya mereka arungi, kini apa yg suaminya bu lin cari dari semua itu.
Wallahu´alam saya tak pernah mengerti dgn semua ini. Tapi kesedihan senantiasa menemani hati saya melihat bu lin dari hari ke hari, semakin tak bergairah dlm menapaki hidup. Bahkan dia sempat berkata pd saya, ingin istirahat dulu dan tak datang ke pengajian . Begitu katanya, Sedih saya mendengarnya.
Rasululloh SAW bersabda : Telah ditulis atas anak Adam bagiannya dari hal zina yg akan ditemui dlm hidupnya, tak bisa tidak. Zinanya mata adlh melihat, zinanya telinga adlh mendengar, zinanya kaki adlh berjalan, dan zinanya hati adlh keinginan dan berangan-angan, dan semua itu dibenarkan / didustakan oleh kelaminnya. (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Allah SWT berfirman : Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yg keji dan suatu jalan yg buruk. (Al-Isra’ : 32).
Zina itu banyak artinya, zina mata ketika saling memandang, zina kaki adlh berjalan menuju tempat yg sebenarnya tak di benarkan dlm agama, dan zina hati adlh saling curhat dan saling mengasihani dgn masalah masing-masing maka akan saling jatuh cinta serta berangan-angan.
Yah seperti tadi yg saya katakan, bagaimana dgn ustadz -ustdazah yg membuka rubrik tanya-jawab tentang seputar permasalahan rumah tangga, di sana banyak sekali wanita dan laki-laki yg curhat dgn ustadz-ustadzah tersebut, bisa jadi wanita yg pernah menjadi kekasihnya semasa jahiliyah ikutan curhat di sana, dlm rangka bertanya tentang rumah tangganya yg berantakan, lantas apakah wanita-wanita itu yg curhat pd beliau akan di nikahinya, bila akhirnya mereka bercerai pd suaminya. Saya yakin beliau sangatlah bijaksana dlm memahami semua masalah, dan beliau menjawab tak berdasarkan hati nurani saja, melainkan berlandaskan Alqur´an dan sunnah dan beliau jg tak akan mencampur adukkan antara diri pribadi dan masalah orang lain. Mungkin ni pertanyaan saya yg tak masuk akal, Wallahu ´alam bisshawab.
Semoga ni semua bisa jadi pelajaran bagi kita para wanita yg sudah berumah tangga ataupun yg belum, untk senantiasa berhati-hati bila hendak bercurhat, karena akan berdampak negatif dan bukan saja merusak rumah tangga orang serta merugikan diri sendiri, melainkan merusak semua fihak yg berhubungan dgn keluarga tersebut, misalkan anak-anak dari keluarga tersebut, orang tua dari pihak perempuan serta saudara-saudaranya. Semoga Allah menjaga kita para wanita agar tak semakin banyak menjadi penghuni Neraka, karena dlm hadist Rosulullah SAW bersabda :
Beliau bersabda.Artinya : Sesungguhnya aku melihat Surga, maka aku berusaha mengambil setandan (buah-buahan). Seandainya aku berhasil meraihnya, niscaya kalian akan dpt memakannya selama dunia ni masih ada. Dan aku jg melihat Neraka, aku sama sekali tak pernah melihat pemandangan yg lebih menyeramkan dari pemandangan hari ini. Aku melihat kebanyakan penghuninya adlh wanita. {Diriwayatkan oleh Asy-Syaikhani]
Naudzubillahiminzalik
other source : http://imgur.com, http://9trendingnews.blogspot.com, http://dailymotion.com
0 Response to "Hukumnya Jika Istri Curhat pada Suami Orang - Kesehatan"
Posting Komentar