tiagedhut.blogspot.com - Berhibur tiada salahnya
Kerna hiburan itu indah
Hanya pabila salah memilihnya
Membuat kita jadi bersalah. (Rayhan).
Begitu pula dgn becanda. Karena bercanda salah satu alternatif dari menghibur diri / orang lian. Asal masih dlm kaidah / konteks yg syar"i.
Bercanda boleh saja. Tapi standarisasi becandanya "ikhwan" / "akhwat" jangan disamakan dgn standarisasi seperti orang umum.
Karena kita ditarbiyah seharusnya dgn tarbiyah keimanan kita meningkat, minimal akan hakikat ketuhanan, kerasulan, keislaman.
Karena kita ditarbiyah seharusnya dgn tarbiyah itu pola pikir (fikroh) kita berubah. Berubah menjadi pola pikir lebih islami yg berorientasi etika keislaman.
Karena kita ditarbiyah seharusnya seharusnya dgn tarbiyah itu merubah rasa / selera (Syu'ur) kita menjadi lebih suka/ berselera dgn hal-hal yg lebih islami.
Karena kita ditarbiyah seharusnya seharusnya dgn tarbiyah itu merubah perilaku (suluk) kita menjadi lebih suka dan lebih berprilaku dgn hal-hal yg lebih islami.
Ketika tarbiyah itu tak membekas, kenapa kita masih jalani?
Apa karena tak enak sama orang tua?
Apa ada jabatan yg kau incar?
Apa ada orang lain (ikhwan/ akhwat) yg kau sukai dilingkaran tarbiyah ini?
Apa karena tak enak dgn mas-masnya / mbak-mbaknya?
Apa karena tinggal di wisma / asrama?
Apa hanya ingin dianggap ngaji / sudah ngaji?
Apa karena mau disebut ikhwan / akhwat?
Namun, Ketika kau pergi dari lingkaran ni belum tentu jg engkau akan menemukan lingkaran lain yg akan merubah dan menjaga perilakumu utk lebih hati-hati dan lebih islami.
Dan kambing yg sendiri akan lebih mudah dimangsa srigala dari pd yg bergerombol.
Tapi Ini Hanya nasehat untk diri pribadi...
Mari luruskan niat.
Semoga Allah senantiasa menjaga, keimanan, fikroh, suluk, syu'ur dan lisan kita. Dan hal itu bukan hanya menjadi topeng tapi telah menginternalisasi dlm diri.
Allahu 'alam.
other source : http://herih2o.blogspot.com, http://merdeka.com, http://hipwee.com
0 Response to "Kita Butuh Hiburan, tapi"
Posting Komentar